Multimeter Analog dan Multimeter Digital

Multimeter adalah alat test yang sangat berguna. dengan mengoperasikan sakelar banyak posisi, meter dapat secara cepat dan mudah dijadikan sebagai sebuah voltmeter, sebuah amperemeter atau sebuah ohmmeter. Alat ini mempunyai berbagai penepatan (disebut ‘range’) pada setiap mempunyai pilihan AC atau DC. Beberapa multimeter kelebihan tambahan layaknya sebagai pengukur transistor dan range untuk pengukuran kapasitansi dan frekuensi

Pemilihan multimeter

Foto dibawah menunjukan multimeter dengan harga sedang dapat digunakan untuk elektronik umum, anda dapat membelinya dengan beberapa puluh ribu. Sebuah digital multimeter merupakan pilihan terbaik pertama, berharga lebih murah dan cocok untuk pengujian proyek sederhana.

Jika membeli multimeter analog yakinkan bahwa bersensitivitas tinggi setidaknya 20kohm/V atau lebih pada jangkah/range DC , kurang dari itu tidak cocok untuk pengukuran elektronik. Penandaan sentisitivitas normalnya berada pada pojok skala meter, abaikan nilai AC yang lebih rendah (sensitivitas pada jangkah AC tidak penting), jika nilai DC yang lebih tinggi menjadi sangat kritis.Yang ada pada analog multimeter yang dijual murah untuk pekerjaan listrik dalam mobil sensitivitasnya sangat rendah.


Multimeter Analog

Meter-meter Analog mengambil sedikit tenaga dari rangkaian yang diuji untuk mengoperasikan jarum penunjuknya. Alat harus bersensitivitas tinggi setidaknya 20k ohm/V atau memposisikan pembenahan pembacaan untuk rangkaian yang diuji. Cermati pada sesi dibawah ini sensitivitas untuk telitinya.

Battery didalam meter untuk menyediakan jangkah pengukuran resistansi, akan habis dalam masa tahunan tetapi membiarkan meter pada jangkah pengukuran resistansi akan membuat batteray terus bekerja sampai habis.

Jangkah rata-rata multimeter analog seperti digambarkan:
(Nilai teganagan dan arus adalah nilai maksimum setiap jangkah ukur)

  • Tegangan DC: 0.5V, 2.5V, 10V, 50V, 250V, 1000V.
  • Tegangan AC: 10V, 50V, 250V, 1000V.
  • Arus DC: 50µA, 2.5mA, 25mA, 250mA.
    Jangkah ukur arus tinggi hilang pada tipe meter ini.
  • Arus AC: Tak ada. (Anda menginginkan mengukurnya).
  • Resistansi: 20ohm, 200ohm, 2kohm, 20kohm, 200kohm.
    Nilai resistansi adalah nilai tengah setiap jangkah pengukuran.

Merupakan ide yang bagus untuk multimeter analog meletakkan jangkah tegangan DC layaknya 10V ketika tidak digunakan. Adalah agar tidak rusak oleh pemakaian sembrono jangkah ini, dan mudah diubah kemanapun sesuai yang diinginkan!

Sensitivitas dari multimeter analog

Multimeter harus berada pada sensitivitas tinggi setidaknya 20kohm/V dengan kata lain jangkah tegangan DC berada sangat rendah perlu pembenaran pembacaan. Untuk memenuhi pembacaan yang benar(valid) resistansi meter harus sepuluh kali resistansi alat yang diukur (lakukan ini , nilai lebih tinggi dekat dengan dimana meter dihubungkan). anda dapat menaikan resistansi meter dengan memilih jangkah ukur yang lebih tinggi ,tetapi akan mendapatkan pembacaan dengan akurasi yang sangat rendah!

Pada beberapa jangkah ukur teganagan DC:
Meter Analog Resistansi = Sensitivitas × Max. jangkah pembacaan
contoh sebuah meter denganh 20kohm/V sensitivitas saat jangkah 10V dengan resistansi 20kohm/V × 10V = 200kohm.

Sebaliknya, multimeter digital memiliki resistansi konstan 1Mohm (often 10Mohm) untuk seluruh jangkah ukur tegangan DC. Ini lebih dari cukup untuk seluruh rangkaian.


Pengukuran arus dan tegangan dengan multimeter

  1. Pilih jangkah ukur dengan lebih besar dari dengan pembacaan yang masih dapat dilakukan.
  2. Sambungkan meter, yakinkan sambungan pada sisi yang benar.
    Meter Digital akan selamat pada penyambungan terbalik, tetapi meter analog mungkin menjadi rusak.
  3. Jika pembacaan melampaui skala : sesegera mungkin lepaskan dan pilih jangkah ukur yang lebih tinggi.

Multimeter sangat mudah rusak oleh perlakuan sembrono mohon diperhatikan hal ini:

  • Selalu melepas meter sebelum memindah jangkah ukur.
  • Selalu periksa letak jangkah sebelum dihubungkan kerangkaian.
  • Jangan membiarkan jangkah ukur pada pengukuran arus (kecuali saat pembacaan ukuran).
    Jangkah pengukur arus paling besar resiko kerusakannya karena berada pada resistansi rendah .

Pengukuran pada titik

pada banyak titik rangkaian sangat membingungkan, sebagai contoh pin 2 dari chip pewaktu 555 . Maka gunakan multimeter kedua?

  • Hubungkan hitam ujung (negatif -) ke 0V, normalnya terminal negatif batteray atau catu daya.
    merah ujung (positif +) titik dimana anda menginginkan mengukur tegangan.
  • Ujung hitam tetap tersambung pada 0V sementara ujung merah ujung penduga berpindah keberbagai titik pengukuran.
  • Anda dapat menggunakan jepit buaya ke ujunghitam multimeter terpegang sementara dilakukan pengukuran.

Tegangan pada suatu titik ini berarti perbedaan tegangan antara titik-titik dengan 0V (nol volt) yang biasanya bagian negatif batteray atau catu daya. Biasanya 0V sebagai merupakan kembalian dalam diagram rangkaian.

Pembacaan skala analog

tilik penempatan sakelar jangkah ukur pilih skala yang berhubungan. Untuk beberapa jangkah ukur anda perlu mengalikan atau membagi 10 atau 100 seperti ditunjukan pembacaan dibawah ini. Untuk jangkah ukur teganagn AC gunakan tanda merah sebab calibrasi skala sedikit geser.

Contoh pembacaan skala ditunjukan pada:
Jangkah ukur DC 10V: 4.4V (baca langsung skala 0-10 )
Jangkah ukur DC 50V: 22V (baca langsung skala 0-50 )
Jangkah ukur DC 25mA : 11mA (baca 0-250 dan bagi dengan 10)
Jangkah ukur AC 10V : 4.45V (gunakan skala merah, baca 0-10)

jika anda tidak biasa membaca skala analog sebaiknya menilik analogue display halaman seksi meter umum.


Pengukuran resistansi dengan multimeter

Untuk Pengukuran resistansi komponen harus tidak terhubung pada sebuah rangkaian. jika anda mencoba mengukur komponen dalam rangkaian anda akan mendapati kesalahan pembacaan (termasuk jika catu dilepas) anda akan merusak multimeter.

Cara yang digunakan setiap meter sangat berbeda maka perlu latihan yang dipisahkan:

Pengukuran resistansi dengan DIGITAL multimeter

  1. Letakan jangkah ukur resistansi yang mungkin lebih besar dari yang ada.
    perhatikan penampil menunjukan “off dari skala” (biasanya kosong atau 1 pada sisi kiri). Jangan kuatir ini tidak salah,itu benar – resistansi udara sangat tinggi!
  2. Sentuhkan ujung pengukur meter bersama dan periksa apakah terbaca nol.
    jika tidak nol, putar sakelar ke ‘Set Zero’ jika tidak coba lagi.
  3. Letakkan ujung penduga ke komponen.
    Jauhi sentuhan lebih dari satu sambungan pada waktu yang sama atau anda akan dapatkan kenaikan pembacaan!

Pengukuran resistansi dengan multimeter ANALOG

Skala resistansi meter analog normalnya berada paling atas, skala ini tidak umum sebab pembacaannya terbalik dan juga tidak linear (pada penbagianya). Ini tidak menguntungkan, tetapi ini terjadi karena kerjanya meter.

  1. Letakan jangkah ukur resistansi yang paling sesuai.
    Pilih jangkah ukur resistansi sehingga mendekati tengah skala. Sebagai contoh: dengan skala yang ditunjukkan dibawah dengan resistansi sekitar 50kohm pilih × 1kohm range.
  2. Pegang ujung pengukur meter bersama dan tepatkan pengaturan didepan yang biasanya ditandai “0ohm ADJ” putar sampai jarum menunjukan nol (ingat skala 0 bagian kanan!).
    jika tidak dapat ditera pembacaan nol, maka batteray didalam meter perlu diganti.
  3. Letakkan penduga pada simpangan komponen .
    Jauhi sentuhan lebih dari satu sambungan pada waktu yang sama atau anda akan dapatkan kenaikan pembacaan!

Pembacaan skala resistansi

untuk resistansi gunakan skala lebih tinggi, tidak hanya itu dia dibaca terbalik dan tidak linear (termasuk jaraknya).

Tilik peletakan sakelar jangkah sehingga anda tahu berapa pengalinya untuk pembacaan .

Contoh pembacaan ditampilkan sebagai berikut:
Jangkah × 10ohm : 260ohm
Jangkah × 1kohm : 26kohm

jika tidak terbiasa membaca skala analog mungkin baik jika mengunjungi analogue display halaman sesi umum meter.


Pengujian dioda dengan multimeter

Cara yang digunakan untuk berbagai meter berbeda sehingga pelatihannya dipisahkan:

Pengujian dioda dengan multimeter DIGITAL

  • Multimeter Digital mempunyai kekhususan untuk mengukur dioda , biasanya diberi penandaan simbol dioda.
  • Hubungkan ujung merah (+) ke anode dan hitam (-) ke cathode. Dioda seharusnya sambung/terhubung dan meter akan menampilkan nilai (biasanya tegangan yang melintasi dioda dalam mV, 1000mV = 1V).
  • Pembalikan sambungan. Pada saat ini dioda seharusnya tidak sambung sehingga meter menampilkan “off the scale” (biasanya kosong atau sebuah 1 pada sisi kiri layar).

Pengujian sebuah dioda dengan multimeter ANALOG

  • Letakan multimeter analog kejangkah ukur resistansi rendah seperti × 10.
  • secara dasar perlu dicatat polaritas ujung ukur multimeter analog adalah kebalikan dari jangkah ukur resistansi, sehingga ujung hitam adalah positive (+) dan ujung merah adalah negative (-)! Ini tidak menguntungkan, tetapi begitulah meter bekerjanya.
  • Hubungkan ujung (+) hitam (+) ke anode dan warna merah (-) ke cathode. Dioda harus menghatar/tersambung meter menunjukan resistansi rendah (nilai pastinya tidak berhubungan).
  • Balik sambungan ini. sebuah diode tidak tersambung dengan cara ini sehingga meter menunjukan resistansi tak terhingga (infinite) (berada pada sisi kiri skala).

Pengujian transistor dengan sebuah multimeter

Arahkan multimeter digital ke pengujian diode dan analog multimeter ke jangkah ukur rendah semisal × 10, seperti dijelaskan diatas untuk pengujian dioda.

Test pasangan dari ujung ukur pada kedua arah (keseluruhan enam pengujian):

  • Junction base-emitter (BE) mempunyai kelakuan seperti dioda dan terhubung pada satu arah saja.
  • Junction basis-collector (BC) mempunyai kelakuan seperti dioda dan terhubung pada satu arah saja.
  • Sebuah collector-emitter (CE) harus tidak sambung ke arah lainnya.

Diagram menunjukan kebiasaan dalam transistor NPN . Diodenya berbalik arah pada transistor PNP tetapi cara pengukurannya yang sama dapat diterapkan.

Beberapa multimeter mempunyai fungsi tambahan sebagai pengukur transistor, silahkan mengikuti anjuran yang disertakan oleh pembuatnya.